Sunday, March 20, 2016

10 Ribu oh Sepuluh Ribu.. Ouch.. Last Part..

saya merasa sedikit merinding dan merasa linglung saat itu.. karena saya benar-benar lupa dimana letak atm itu ssungguhnya.. oleh karena itu saya mengatur strategi agar peni mw menemani saya untuk mencari atm tersebut.. saya menakut-nakuti dy dengan berkata kalau tempat ini tidak ada peghuni, gelap dan wcnya pasti tidak ada.. mending ikut saya, kita cari dlu tempatnya jadi kau bisa mengeluarkan semuanya dengan tenang dan tanpa beban pikiran.. (dalam hati kecil aku berkata (seperti nya rencana ku berhasil).. akhirnya peter pun mengikuti saya sembari memegang perutnya yang sedang kesakitan untuk mencari letak atm itu.. akhirnya kami kembali turun menuju lantai tiga.. kali ini untuk mencegah agar tidak terjadinya kesalahan yang sama.. kami pun mulai bertanya kepada petugas yang ada disana.. awalnya kami ingin mencari seorang satpam yang ada disana.. namun yang kami temukan hanyalah office girl yang ada disana.. tanpa pikir panjang karena saya sudah lelah dan tidak tega melihat peni yang sedang kesakitan akhirnya kami pun bertanya kepada office girl yang kebetulan lewat di depan kami.. permisi mba", saya mw tnya atm danamon dimana ya?, ucap ku dengan suara yang tidak terlalu keras alias lembut gemulai.. mendengar itu, office girl tersebut berkata, ada di lantai tiga koq mas, yang ada di parkiran.. tulisannya atm center.., jawab office girl tersebut.. singkat cerita, kami pun mengucap terima kasih atas informasi nya dari office girl tersebut.. setelah office girl tersebut meninggalkan kami, saya sempat berfikir dan berkata dalam hati," perasaan atm center gk ada atm danone dh..". karena masih ragu saya bertanya pada peni, "pen, atm center emang ada atm danone ya? perasaan g gk ada dh disana, ucapku sambil megaruk-garukan kepala dengan menggunakan tangan kanan.. "coba aja kita kesana, aku taunya si emg gk ada.. tapi coba aja ksana dlu.. siapa tw emg udh dibangung, ucap peni sambil mengelus-ngelus perutnya.. akhirnya, saya pun bergerak menuju atm center tanpa pikir-pikir lagi.. sesampainya disana.. kami tidak menemukan atm danone dsana.. yang kami dapatkan hanyalah informasi yang salah.. saat kami sedang keluar dari atm center tersebut, kami beruntung bertemu seorang satpam yang sedang berjaga disana.. fiuh, syukurlah ada satpam dsana.. semoga dia bs memberikan infoermasi yang tepat.. akhirnya kami bertanya kepada satpam tersebut dan ia berkata kalau atm danone berada di lantai lima.. karena takut mengulang kesalahan yang sama di lantai yang sama.. saya dan peni mencari satpam lainya yang berada disana.. dua orang satpam telah kami tanyai dan alhasil jawaban mereka sama di lantai 5.. karena banyaknya satpam yang berkata demikian, akhirnya kami kembali menuju kelantai 5 untuk kedua kalinya.. saat perjalanan kami menuju lift menuju lantai 5 untuk kedua kalinya, tiba", bb saya bergetar seperti ada yang menelpon saya.. awalnya saya menghiraukannya karena saat itu saya sedang terburu-buru, namun saat saya merasa getarannya terus berlanjut, saya akhirnya memutuskan untuk membuka hp saya, alhasil yang saya temukan adalah begitu banyak sms dari popay yang meminta saya agar lebih cepat mencari atm dan menghampiri dia.. melihat itu, akhirnya saya memutuskan untuk menghiraukan xmx tersebut dan kembali melanjutkan pencarian atm danone tersebut.. singkat cerita, kami pun sampai di lantai 5 tersebut bersama peni yang masih saja memegang perut nya.. sesampainya disana, kami pun terkejut karena yang kami lihat adalah tempat yang sama dengan satpam yang sama saat pertama kali kami datang menuju lantai 5.. saya semakin heran.. rasanya ada yang aneh dengan semua ini.. karena kami sudah dua kali salah dan satpam tetap saja ngotot kalau atm danone ada di lantai 5.. akhirnya kami meminta tolong satpam yang ada disana untuk mengantarkan kami ke lantai 5 yang ia maksudkan.. diperjalanan kami menuju lantai lima seperti yang satpam itu, satpam tersebut tiba" meninggalkan kami dan hanya memberi arahan untuk belok kiri, kanan, kiri kanan, sampai kami melihat lift lagi.. 

beruntungnya kami, pada saat mencoba mencari ketidakjelasan di dalam penjelasan yag diberikan satpam tersebut, akhirnya kami menemukan Atm yang kami cari tersebut, sesampainya disana, saya mulai ragu dan sedikit berharap kalau memang di kartu Atm ku masih tersimpan sedikit uang untuk dapat diambil dari mesin Atm tersebut. tanpa pikir panjang lagi, saya mulai memasukan kartu atm saya dengan keringat yang begitu banyak membasahi baju yang disebabkan karena terlalu lelah berputar-putar dan bukan karena grogi karena tidak memiliki simpanan uang di atm. setelah memasukan kartu, akhirnya jumlah saldo terlihat, saldo anda tinggal 50.000 melihat hal itu saya dan adik saya merasa lega. Singkat cerita, setelah menarik uang tersebut, saya dan adik saya mulai merencanakan sesuatu hal yang cukup cerdik. salah satu rencana kami adalah mengatkan kepada sepupu saya kalau uangnya tidak ada di atm, sehingga ia harus menunggu lebih lama disana (rencana yang bagus bukan?). akhirnya kami pun turun dan bertemu dengan sepupu saya. melihat kami, ia bukannya senang, melainkan memarahi kami, ia mengatakan." lama banget si!! malu tau diliat orang kaya buronan". mendengar hal itu, saya semakin terpacu untuk melanjutkan keisengan saya, saya mengatakan kepada saudara saya kalau "saldo tidak ada dan saya harus pulang terlebih dahulu untuk mengambil uang". melihat hal itu, ia hanya terdiam dan berpasrah diri duduk kembali di bangku tempat dimana ia duduk. melihat hal itu, hati saya tergerak untuk mengeluarkan uang yang sudah saya tarik tadi dan membayarkan uang yang kurang tersebut dan akhirnya kami pulang dan kembali bersenda gurau mengenai 10ribu oh sepuluh ribu.. sekian

Labels: , , ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home