Tuesday, June 21, 2016

Pasar Cengkareng Revised Editon

Hidup memang patut disyukuri ya, seringkali cara pandang kita terhadap hidup kita cenderung berfokus hanya dari satu sudut pandang saja. Akan tetapi, tanpa disadari, ketika kita mau mendorong diri kita untuk melihat bagian lain dari keseluruhan hidup kita. Sesungguhnya banyak hal yang dapat membuat kita terkagum olehnya. Memang betul untuk dapat menemukan hal itu, membutuhkan waktu yang lama dan usaha yang lebih keras untuk kita dapat menyadarinya. Well, hari ini aku belajar mengenai banyak hal, dan pada saat ini aku mau menuangkan semuanya ini didalam sebuah cerita.. Selamat menyimak
Tanggal 25 Februari 2012, tanggal ini bukanlah tanggal pernikahan atau tanggal jadian teman-teman, tetapi tanggal ini merupakan awal dimana penemuan ku akan yang namanya mengucap syukur dimulai.. Saat itu waktu masih menunjukan pukul 06.00 WIB (Waktu Indonesia Bangun), ayam sudah terlanjur berkokok tapi belum bertelur. Aku tidak pernah menyangka bahwa hari itu adalah hari pertama dan terakhir dalam masa-masa hidupku sampai saat ini terbangun di pagi yang begitu pagi dengan badan yang masih bau jengkol, gigi yang bau pete dan rambut yang menyerupai orang galau.
Aku terbangun dengan begitu percaya diri, dan seperti biasa, kegiatan yang tidak pernah luput ketika aku bangun pagi adalah menemukan HP kesayanganku. Idealnya ketika seseorang menemukan hpnya ketika bangun pagi, yang terbayang dalam pikirannya adalah sebuah kejutaan yang akan menyenangkan hati (misalnya, Mendapat Sms berhadiah, mendapat ucapan selamat subuh dari gebetan #eeh lupa saya kan jomblo, dll), akan tetapi di subuh saat aku mulai membuka HP kesayanganku, yang keluar adalah “musibah”. Sebelum aku menjelaskan lebih jauh mengenai “musibah” apa yang ku terima. Alangkah baiknya aku menjelaskan apa yang menyebabkan aku mengunakan istilah “musibah” disaat aku membuka HP ku. Jadi, sehari sebelumnya, aku dan teman-teman di organisasiku merencanakan pencarian dana untuk pengalangan dana Ret-Ret di organisasi kami. Panitia menyusun perencanaan untuk melakukan pencariaan dana dengan berjualan di Pasar Cengkraman yang berada di Jakarta bagian Barat) dikarenakan jarak tempuh yang memakan waktu lama, oleh karena itu diputuskanlah melakukan perjalanan Pk. 06.00 (Waktu Indonesia Bangun).
Apa yang menyebabkan hal ini menjadi sebuah musibah? Jawabannya adalah dibalik kesenanganku membantu organisasiku untuk mencari dana, sebenarnya aku memiliki tugas yang harus dikumpulkan pada sore hari. Jadi bisa disimpulkan bahwa, aku menunda untuk mengerjakan tugas ku, karena aku berpikir tugasku hanya memakan waktu yang singkat, padat dan jelas untuk dikerjakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Saat itu aku berpikir, apabila aku memulai berjualan pada jam 06.00, kemungkinan aku selesai berjualan pada PK.13.00 sudah termasuk dengan makan siang, sehingga aku masih memiki waktu beberapa jam untuk menyelesaikan tugasku dan aku tidak perlu khawatir akan penundaan ini (bagus kan ideku HAHAHA). Namun, semua itu berubah ketika negara api menyerang negara air (alias jam jualan berubah dari pagi menjadi siang). Mendengar hal itu betapa panik nya diriku saat itu, karena terbayang-bayang oleh tugas yang sempat terpikir untuk ku tunda. Akhrinya aku pun berinisiatif untuk menghubungi teman-teman diorganisasiku dan mengatakan bahwa sepertinya aku tidak bisa membantu untuk berjualan, sedih memang, namun itulah yang sedari awal harus kulakukan.
Setelah memberitahukan hal tersebut, akhirnya akupun memulai untuk membuat tugas tanpa melakukan ritual terlebih dahulu (mandi,makan dan minum susu). Pengerjaan tugas dilakukan dengan kecepatan ganda dan pun mengerjakannya tanpa tahu basa basi. Senang rasanya ketika aku dapat menyelesaikan tugas itu dengan cepat. Sesuatu banget deh rasanya. Aku mengerjakan tugasku dari jam 9-jam 12. Jikalau dihitung dari total waktu aku mengerjakan mungkin aku tidak akan dapat menyelesaikan tugasku dengan baik, cepat dan benar jikalau aku memutuskan untuk berjualan terlebih dahulu. Pepatah mengatkan bahwa Hambatan terbesar untuk kita menjadi seseorang yang sukses adalah penundaan dan aku bersyukur Tuhan masih mau menolong, menyertai dan mengingatkanku kembali untuk bertanggung jawab atas tugas-tugasku tanpa harus menundanya.
Ada hal yang paling indah setelah aku menyelesaikan tugas-tugasku. Setelah aku menyelesaikan tugas-tugasku, You know What? Ternyata aku masih memiliki waktu untuk bergabung bersama dengan teman-temanku untuk melakukan pencarian dana. Amazing Right?. Beberapa saat setelah aku sampai disana, Kami pun mulai melakukan perjalanan kami, lalu dalam perjalanan kami ke tempat yang dijanjikan, Tiba-tiba terdengarlah nyanyian yang berasal dari perut ku atau istilah kerennnya (SOS, spirit of stomacth) mendengar hal itu aku pun memaksa teman-temanku untuk mampir ke restoran yang berada tidak jauh di lokasi tempat kami melakukan pencariaan dana. Setelah menikmati makanan, Kami pun segera melanjutkan perjalanan kami. Ditengah perjalanan kami, banyak hal yang tidak terduga terjadi. Beberapa hal yang terjadi adalah sebagai berikut: Pertama mobil yang dibawa ko plori (salah satu sesepuh di organisasi kami) salah jalan sehingga kami pun terpaksa menunggu di salah satu mini market di dekat lokasi pencariaan dana seperti anak ilang, hal kedua yang kami rasakan sesampainya disana adalah ternyata dalam pencariaan dana ini disarankan sekali untuk membawa air minum dan bekal yang cukup dikarenakan lokasi yang sangat strategis untuk menggoda dompet (alias sangat memungkinkan untuk kita mengeluarkan banyak uang hanya untuk jajan) dan hal terakhir yang g temukan adalah banyaknya ibu-ibu yang pantang menyerah untuk menawar dagangan sampai keharga yang paling rendah yang membuat kami kewalahan, tetapi kami tidak menyerah.
Satu hal yang membuat aku beruntung karena bisa pergi kesana adalah pengalaman dan pelajaran yang diajarkan. Aku belajar mengenai pentingnya untuk bersyukur selalu. sadar mungkin baju yang dijual tidak laku banyak tapi disaat itu g melihat apa yang kami lakukan tidak sia-sia (Sekedar informasi, kami menjual baju-baju layak pakai yang sudah tidak terpakai dari Jeans, rok, dan segala hal yang berkaitan dengan fashion). Semua hal yang terjadi bahagia dan kehausan, canda dan tawa selalu melekat saat itu dan yang paling penting tidak ada rasa kecewa meskipun hasilnya dari penjualan kami tidak banyak, Tapi kami tahu kalau rencana Tuhan lebih indah dan kami percaya dana yang terkumpul akan sesuai dan lebih dari apa yang kita harapkan. Setelah berjualan dengan hati yang riang dan tidak galau akhirnya kami pun pulang dengan oleh-oleh yang begitu dasyat (ada yang badannya pegel, ada yang pilek dll) it's so beautiful day.

Labels: , ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home